100+ Contoh Soal TIU Penalaran Logis dan Pembahasan
100+ Contoh Soal TIU Penalaran Logis dan Pembahasan | Soal TIU Penalaran Logis adalah jenis pertanyaan yang sering muncul dalam Tes Intelegensia Umum (TIU) pada seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Indonesia.
Soal-soal ini dirancang untuk menguji kemampuan peserta dalam berpikir secara logis, menganalisis informasi, dan mengambil keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang diberikan. Soal TIU Penalaran Logis mengharuskan peserta untuk menggunakan pengetahuan mereka dan berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah yang kompleks.
Contoh soal TIU Penalaran Logis dapat berupa teka-teki logika, deret angka atau huruf yang memerlukan identifikasi pola, atau situasi yang mengharuskan peserta untuk mengevaluasi berbagai kemungkinan dan memilih solusi yang paling rasional.
Kemampuan penalaran logis adalah keterampilan penting dalam pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan analisis data. Oleh karena itu, soal-soal TIU Penalaran Logis digunakan sebagai salah satu alat evaluasi dalam seleksi CPNS untuk mengukur kemampuan peserta dalam berpikir kritis dan logis.
Persiapan yang baik, termasuk berlatih mengerjakan berbagai jenis soal penalaran logis, dapat membantu peserta menghadapi tes TIU CPNS dengan lebih baik dan meningkatkan peluang keberhasilan dalam seleksi ini.
Contoh soal TIU dan pembahasan tipe soal lainnya bisa dilihat di 1000+ Contoh Soal TIU CPNS dan Pembahasan
Contoh Soal TIU Penalaran Logis dan Pembahasan
Dalam persiapan menghadapi Tes Intelegensia Umum (TIU) dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Indonesia, salah satu aspek yang sangat penting adalah kemampuan berpikir logis.
Soal-soal TIU Penalaran Logis mungkin menjadi tantangan tersendiri bagi banyak calon pegawai negeri, menguji kemampuan peserta dalam menganalisis informasi, mengevaluasi situasi, dan mengambil keputusan yang tepat secara rasional.
Dalam artikel ini, kami akan membawa Anda lebih dalam ke dalam dunia “Contoh Soal TIU Penalaran Logis dan Pembahasan.” Kami akan menyajikan berbagai contoh soal TIU Penalaran Logis beserta pembahasan yang detail untuk membantu Anda mengasah kemampuan berpikir logis Anda.
Mari bersama-sama memecahkan teka-teki logika dan memperluas kemampuan berpikir kritis untuk menghadapi tes CPNS dengan percaya diri.
Contoh Soal TIU Penalaran Logis #1
Teman yang baik adalah yang dapat menerima keadaan kita.
Sebagian teman dari desa C tidak dapat menerima keadaan kita.
Manakah pernyataan di bawah ini yang benar?
a. Semua teman di desa C adalah teman yang baik.
b. Semua teman di desa C adalah teman yang tidak baik.
c. Sebagian teman di desa C adalah teman yang baik.
d. Semua teman yang baik berasal bukan dari desa C.
e. Semua teman yang tidak baik berasal dari desa C.
Jawaban: c
Pembahasan:
Jika teman yang baik adalah yang dapat menerima keadaan kita, dan sebagian teman dari desa C tidak dapat menerima keadaan kita, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian teman di desa C adalah teman yang baik, karena mereka dapat menerima keadaan kita.
Contoh Soal TIU Penalaran Logis #2
Di rumah sakit semua dokter berbaju putih dan membawa stetoskop.
Anton ada di rumah sakit, ia tidak berbaju putih dan tidak membawa stetoskop.
Manakah pernyataan di bawah ini yang benar?
a. Anton seorang dokter yang tidak berbaju putih.
b. Anton bukan seorang dokter yang berbaju putih.
c. Anton seorang dokter yang tidak membawa stetoskop.
d. Anton bukan seorang dokter.
e. Anton seorang dokter yang tidak membawa stetoskop dan tidak berbaju putih.
Jawaban: d
Pembahasan:
Jika di rumah sakit semua dokter berbaju putih dan membawa stetoskop, dan Anton tidak memenuhi kedua syarat ini, maka Anton bukan seorang dokter, meskipun berada di rumah sakit.
Contoh Soal TIU Penalaran Logis #3
Semua penerima beasiswa mempunyai prestasi istimewa.
Beberapa siswa menerima beasiswa.
Manakah pernyataan di bawah ini yang benar?
a. Semua siswa berprestasi istimewa menerima beasiswa.
b. Tidak ada siswa yang tidak berprestasi istimewa tidak menerima beasiswa.
c. Beberapa siswa mempunyai prestasi istimewa.
d. Ada siswa penerima beasiswa yang tidak mempunyai prestasi istimewa.
e. Tidak ada siswa berprestasi istimewa yang menerima beasiswa.
Jawaban: c
Pembahasan:
Dari pernyataan “Beberapa siswa menerima beasiswa,” kita tidak dapat menyimpulkan pernyataan a, b, d, atau e. Namun, kita dapat menyimpulkan bahwa beberapa siswa memiliki prestasi istimewa.
Contoh Soal TIU Penalaran Logis #4
Bagai aur dengan tebing.
Makna peribahasa di atas adalah …..
Manakah pernyataan di bawah ini yang benar?
a. Selalu bertolak belakang.
b. Saling menguntungkan.
c. Sangat rukun dan selalu saling membantu.
d. Sangat ketergantungan.
e. Bagai minyak dan air.
Jawaban: c
Pembahasan:
Peribahasa “Bagai aur dengan tebing” menggambarkan dua entitas atau individu yang sangat rukun dan selalu tolong-menolong, bantu-membantu satu sama lain. Sehingga, makna yang benar adalah “Sangat rukun dan selalu saling membantu.”
Contoh Soal TIU Penalaran Logis #5
“Alah bisa karena biasa.”
Makna peribahasa di atas adalah ….
a. Sudah lihai karena sering melakukannya
b. Kebiasaan yang sering dilakukan
c. Mahir dalam melakukan sesuatu karena berpengalaman
d. Kebiasaan yang baik diteruskan lama-kelamaan orang akan mengikutinya
e. Kalau kebiasaan yang buruk dipupuk, lama-kelamaan keburukannya itu takkan terasa lagi
Jawaban: e
Pembahasan:
Peribahasa ini menyiratkan bahwa terkadang, tindakan-tindakan buruk yang terus-menerus dilakukan oleh seseorang akan terasa biasa dan tidak buruk lagi seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, makna yang benar adalah “Kalau kebiasaan yang buruk dipupuk, lama-kelamaan keburukannya itu takkan terasa lagi.”
Contoh Soal TIU Penalaran Logis #6
Sebuah TK memiliki A anak. Dari jumlah tersebut, B anak suka melukis, C anak suka menari, dan D anak suka melukis dan menari. Berapa jumlah anak yang tidak menyukai melukis atau menari?
a. (A – B – C) : A
b. (D + C + B) : A
c. (A – D – C – B) : A
d. (A + D – C – B) : A
e. (A – C + B + D) : A
Jawaban: d
Pembahasan:
A = jumlah anak
B = jumlah suka melukis
C = anak suka menari
D = anak suka melukis dan menari
Misalkan jumlah anak yang tidak suka melukis dan menari sebagai X, maka:
A = (B – D) + (C – D) + D + X
A = B – D + C + X
A – B + D – C = X
A + D – B – C = X
Jadi, porsi jumlah anak yang tidak suka melukis dan menari = (A + D – C – B) : A
Contoh Soal TIU Penalaran Logis #7
Iwan lebih tinggi daripada Amir. Amir lebih tinggi daripada Yudi dan Bandi. Joko lebih tinggi daripada Amir dan Ridwan. Tidak ada yang tingginya sama. Jika Iwan tidak lebih tinggi daripada Joko, maka yang tertinggi adalah …..
a. Amir
b. Bandi
c. Ridwan
d. Joko
e. Yudi
Jawaban: d
Pembahasan:
Iwan tidak lebih tinggi daripada Joko, maka Joko lebih tinggi daripada Iwan. Iwan lebih tinggi daripada Amir, dan Amir lebih tinggi daripada Yudi dan Bandi. Jadi, yang paling tinggi adalah Joko.
Contoh Soal TIU Penalaran Logis #8
Iwan lebih tinggi daripada Amir. Amir lebih tinggi daripada Yudi dan Bandi. Joko lebih tinggi daripada Amir dan Ridwan. Tidak ada yang tingginya sama. Pernyataan yang benar adalah …..
a. Bandi lebih tinggi daripada Ridwan
b. Ridwan lebih tinggi daripada Yudi
c. Joko lebih tinggi daripada Bandi
d. Ridwan lebih tinggi daripada Amir
e. Joko lebih tinggi daripada Ridwan
Jawaban: c
Pembahasan:
Keterangan sama dengan nomor atasnya.
Contoh Soal TIU Penalaran Logis #9
Diam-diam ubi berisi, diam-diam penggali berkarat.
Diamnya orang pandai itu emas, diamnya orang bodoh itu lumpur. Makna peribahasa di atas adalah …..
a. Harta benda kita harus dibagikan ke orang lain yang lebih membutuhkan
b. Harta benda tidak dibawa mati
c. Jangan serakah akan kekayaan yang dimiliki
d. Hemat dan menabung adalah cara untuk kaya
e. Hiduplah hemat dan suka menabung. Selama tidak terdesak, janganlah tabungan itu diusik-usik
Jawaban: c
Pembahasan:
Peribahasa di atas mengajarkan bahwa diamnya orang berilmu adalah berharga seperti emas, sementara diamnya orang bodoh adalah tidak berguna seperti lumpur. Ini mengandung makna bahwa kita sebaiknya tidak serakah akan pengetahuan kita.
Contoh Soal TIU Penalaran Logis #10
Ketika ada jangan dimakan, telah habis maka dimakan. Makna peribahasa di atas adalah …..
a. Harta benda kita harus dibagikan ke orang lain yang lebih membutuhkan
b. Harta benda tidak dibawa mati
c. Jangan serakah akan kekayaan yang dimiliki
d. Hemat dan menabung adalah cara untuk kaya
e. Hiduplah hemat dan suka menabung. Selama tidak terdesak, janganlah tabungan itu diusik-usik
Jawaban: e
Pembahasan:
Peribahasa ini mengajarkan kita untuk hidup hemat dan menabung. Selama kita tidak dalam keadaan terdesak, kita sebaiknya tidak mengganggu tabungan atau simpanan kita.
Update coming soon…